Apa Pentingnya itu??
Belajar Matematika berapa tahun? “Dari kelas 1 SD smp 3 SMA”
Belajar fisika berapa tahun? “6 Tahun”
Belajar geometri, astronomi,antropologi sampai Strata berapa? Sampai S 3
Belajar baca tulis Al Qur’an berapa tahun?…………….
Berapa tahun belajar memahami Al Qur’an?
Ada yang protes ketika beberapa pertanyaan ini dilontarkan secara berurutan. Ada yang berkata kenapa pertanyaan urusan akhirat juga ikut ditanyakan? Ini didunia tolong jangan dicampuradukkan dengan Al Qur’an apalagi Agama.
Kenapa sewot pertanyaan soal Al Qur’an dan Agama diajukan,kalau bukan masalah jangan tersinggung dong…(hehehehe…koreksi untuk diri saya pribadi). Apa karena gak bisa jawab?atau malu untuyk menjawab?malu untuk mengakui bahwa hanya ada sedikit sekali waktu yang digunakan untuk belajar Al Qur’an dan Agama.
Bantu saya menghitung,….
Matematika = sekolah 12 tahun,setahun 12 bulan,sebulan ada 4 minggu,seminggu 3 kali pertemuan,setiap pertemuan 2 jam pelajaran,setiap jam pelajaran 60 menit. Berapa jam yang kita habiskan untuk belajar matematika?konversikan dalam hitungan hari?tambahkan pula jam-jam belajar materi itu selama dirumah.
Fisika = sekolah 6 tahun,setahun 12 bulan,sebulan ada 4 minggu,seminggu ada 2 kali pertemuan,setiap pertemuan 2 jam pelajaran,setiap jam ada 55 menit. Berapa jam yang kita habiskan untuk belajar fisika?konversikan dalam hitungan hari?tambahkan pula jam-jam belajar materi itu selama dirumah.
Baca Tulis Al Qur’an = penulis buatkan standar rata-rata dari kelas 1 SD smp kelas 6,karena biasanya setelah smp akan muncul gejala malas yang sangat dominan,heheheh. 6 Tahun,setahun 12 bulan,sebulan 4 minggu,seminggu ada 1 kalai pertemuan,satu jam pelajaran 60 menit.Sekarang coba bandingkan. Ini yang saya contohkan yang sekolah islam,nah kalau bukan islam bagaimana coba?bisa jadi hanya ada 10 menit selama sehari untuk belajar baca tulis Al Qur’an.
Kira kira sudah ketemu belum jawabannya?berapa jam hitungan semuanya?
Lanjut dengan sebuah pertanyaan,karena kita rajin belajar matematika sekarang kita sudah jadi apa?atau bisa apa?guru matematika?arsitek handal?teknik sipil?bagian perpajakan? Apakah kita yakin,posisi yang kita tempati sekarang ini benar-benar karena kehebatan matematika kita?karena kelincahan hitungan kita?
Kita berkata bahwa kita ini orang islam,tapi berapa banyak hal yang kita kaitkan dengan keislaman kita,agama kita? Apakah kita yakin seratus persen,keberhasila kita berada dipossisi kita sekarang hanya karena matematika? Apakah doa orang tua kita tidak memberi sumbangan?doa guru kita tidak memberi sumbangan?
Oke,,,,semua hal ini belum bisa dibuktikan didunia,secara kongkrit bagi orang-orang yang tidak beriman akan hal ini. Sekian jam harinya kita sibuk dengan urusan matematika,fisika,geografi,sampai lupa makan,lupa sholat,lupa sekolah sore(madin)gak sempet baca Al Qur’an. Hem, bukankah ini sebuah kerugian,padahal ada banyak sekali ilmu yang ada didalam Al Qur’an kalau kita mau mempelajarinya.
Ayo segera introspeksi diri, apalagi bagi kita sekarang yang sudah memiliki anak. Kembalikan anak kita pada fitrahnya,dan sadari bahwa kita-lah yang akan membuat mereka menjadi Yahudi, Nasrani,atau Majusi.
Bahwa sukses tidak hanya dari nilai matematika tetapi juga nilai berakhlak,dan ilmunya ada di Al Qur’an. Bukan hanya tentang juara olimpiade tetapi juga sukses dipengaruhi dari bakti kita pada orang tua,dan ilmunya ada di Al Qur’an. Sukses didunia tak menjadi jaminan sukses diakhirat jika tidak diimbangi dengan tawakal pada Allah. Tiada berguna tabungan uang dibank jika tidak memiliki tabungan akhirat dengan sedekah,dan itu ilmunya dari Al Qur’an.
Apa mau anak kita datang kekubur kita dengan segepok uang,atau berjajar piala-piala kemenangan ,lalu disetelkan surat yasin yang itu bukan suara anak kita,karena anak kita tidak bisa baca ,nulis apalagi hafal Al Qur’an?
Lalu apa pentingnya belajar itu(Al Qur’an)?penting?gak penting?setengah penting?sangat penting?
“Orang yang tidak memiliki hafalan Al Qur’an sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang akan runtuh “( HR. Tirmidzi)
“Siapa yang membaca Al Quran ,mempelajarinya,dan mengamalkannya maka dipakaikanlah mahkota dari cahaya pada Hari Kiamat,cahayanya seperti cahaya matahari,kedua orang tuanya dipakaikan dua jubbah(kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan didunia,keduanya bertanya,” Mengapa kami dipakaikan jubbah ini’ dijawab,Karena Kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an. ( HR. Al Hakim)
“ Dan apabila dibacakan Al Qur’an simaklah dengan baik dan perhatikan dengan tenang agar kamu mendapat Rahmat” ( QS. Al A’raf 204)
Wallahualam bishshowab,Kebenaran hanya dari Allah
Hidup untuk belajar,Belajar untuk hidup
Lia Al Faruq