Kurban ku…??

Bulan dzulhijjah merupakan bulan yang mulia,musimnya orang pergi haji,orang berkurban dan orang menikah,hehehe… Ngomong-ngomong soal kurban,tahun ini kita kurban apa? Sapi?kambing?atau malah perasaan? … ;D

Aduh jangan sampai lah ya,,kurban perasaan.ntar kita gak punya perasaan lagi dong karena sudah dikurbankan.
Alhamdulilah bulan ini teman-teman dari SD Qu Hanifah dan KB TK Khalifah sudah melaksanakan penyembelihan hewan kurban pada hari Jum’at tanggal 25 September 2015. Pada hari-hari sebelumnya,yakni saat hari arofah ada hal yang membuat penulis terharu. Disaat pada umumnya anak-anak yang baru kelas 1 SD ,untuk berpuasa yang wajib saja masih ogah-ogahan ternyata anak-anak SD Qu walaupun masih kelas 1, 80 % dari mereka mengerjakan puasa Arafah.
Dari 21 anak,hanya ada sekitar 6-7 anak saja yang tidak puasa. Penulis sempat shock sekaligus terharu,bukan apa-apa hanya saja kalau ingat waktu dulu ,penulis sendiri belum bisa seperti mereka. Ada perasaan haru yang menggelitik,kok bisa ya?hehehe……. usut punya usut ternyata orang tua merekapun dirumah melaksanakan puasa arafah. Bagi penulis ini hal yang sangat luar biasa,keteladanan dari para orang tua dan kemauan dari si anak.
Penulis pernah bertanya pada salah satu siswa,saat itu kenapa kamu puasa,kan da teman kamu yang gak puasa? Jawab si anak.. ayah sama mamahku puasa,kata ayah belajar puasa itu harus sejak sekarang,puasa arofah itu banyak pahalanya,diantaranya menghapuskan dosa tahun lalu,dan dosa tahun yang akan datang.
Ada lagi jawab dari seorang anak,,,ayah dan mamahku puasa juga kok,nanti kalo aku kuat sampe sore hadiahnya mau diajak jalan-jalan..hehehehehe.
: D,,alasan – alasan yang diucapkan oleh seorang anak yang bahkan punya dosa saja belum. Siapa yang gak pingin punya anak yang sholehnya kayak begini? Setiap hari berdekatan dengan Al Qur’an,setiap hari orang tua mereka kebanjiran pahala. Entah itu pahala membaca Al Qur’an atau ,sholat dhuha,atau sholawat yang dilantunkan setiap hari oleh anak kita.
Membahas tentang kurban,memang ada banyak hikmah dari setiap kronologi kehidupan yang ALLAH ceritakan lewat kalamnya tentang Nabi Ibrahim as. Dalam setiap perjalanan kehidupan Beliau ada makna yang perlu kita juga pelajari lebih mendalam. Dalam setiap sholat kita bersholawat atas Nabi Ibrahim as,tentu agar kita juga setiap hari senantiasa mengenang sejarah hidup Beliau.
Mengingat kesungguhan beliu dalam berdoa,mengingat dan meneladani keteguhan hatinya untuk tetap bertauhid sekalipun doanya belum dikabulkan untuk memiliki anak. Belajar tentang kekuatan cintanya yang besar pada Allah melebihi kecintaanya pada harta benda bahkan anak yang Allah titipkan padanya.
Meneladani kepatuhan Nabi Ibrahim pada sang Rab,meski perintah yang diturunkan itu berat,karena bisa jadi apa kita tidak sukai itu sesungguhnya amat baik bagi kita,dan bisa jadi apa yang sangat kita sukai itu buruk bagi kita.
Meneladani ketaatan Siti Hajar ketika harus ditinggal sendirian ditengah gurun pasir yang kering karena mematuhi perintah sang suami. Meneladani ke ikhlasan dan ke-ridhoan si kecil Nabi Ismail as,yang harus merasakan ditinggal sang ayah lalu ketika setelah bertemu ia harus siap untuk dikurbankan untuk Allah.
Menjadi ayah yang sabar ketika ujian datang,senantiasa terus berdoa,pantang menyerah ,sebab doa adalah senjata utama bukan senjata cadangan,merupakan implementasi dari meneladani sikap dan sifat Nabi Ibrahim as. Sama juga seperti Beliau harusnya memang do’a itu senjata utama,modal kita hanya modal dengkul,baru setelah itu ikhtiar yang lain.
Belajar untuk bisa menjadi istri seperti Siti Hajar,ridho untuk ditinggal Nabi Ibrahim karena memenuhi perintah Allah,tidak berputus asa dari rahmat Allah,berjuang membesarkan Ismail walaupun sendirian,karena baginya sesungguhnya pertolongan Allah itu Maha dekat.
Menjadi anak yang seperti Ismail,tak merasakan sentuhan ayahnya tapi tetap patuh padanya,ikhlas dengan ketetapannya,taat pada orang tuanya.
Momen kurban layaknya momen hijrahnya kita untuk meneladani akhlak Keluarga Nabi Ibrahim as. Bukan hanya moment potong hewan kurban,kita juga perlu tahu filosofi apa yang ada didalamanya.
Wallahualam bishshowab.Kebenaran datangnya dari Allah

“Hidup untuk belajar,belajar untuk hidup”
Lia Al Faruq