Julukan is Do’a

hammamAssalamualaikum.wr.wb

Apa kabar teman-teman? semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin..yaa Rob. Edisi kali ini akan berbagi tentang “Julukan is Do’a”. Pernahkah teman-teman mendapatkan julukan di sekolah? Apa ya kira-kira julukan teman-teman? bagaimana perasaan teman-teman ketika diberikan julukan tersebut?

Taukah teman-teman ternyata “Julukan”itu sebuah do’a loh… Nah kebayang tidak kalau julukan yang diberikan ternyata artinya buruk, berarti mendoakan hal-hal yang buruk kan? Nah ini sangat berbahaya loh teman-teman. Apalagi julukan buruk tersebut di gunakan setiap hari dan semua teman kelas juga memberikan julukan tersebut, wahhh bisa-bisa setiap hari kita didoakan keburukan, dan bagi yang menerima julukan tersebut pasti merasa tidak enak bahkan terkadang sampai menangis karena memang tidak suka dengan julukan yang buruk.
Read more

Khataman “Pertamaku”

1

Alhamdulillah, Hari Jum’at tanggal 15 Januari 2016 di kediaman orang tua Kak Ais telah melaksanakan khataman Al-Qur’an juz 30. Menjadi suatu tantangan tersendiri bagi SD Qu Hanifah yang mentargetkan lulusan SD Qu minimal bisa hafal sampai 5 Juz, karena memang bahwa SD Qu masih dalam tahap awal pembangunan. Namun demikian berkat ridho Allah SWT diiringi ikhtiar dari segenap pengurus yayasan, sekolah, dan orang tua wali murid tatangan tersebut bisa kita lampaui dengan baik. Alhamdulillah anak-anak SD Qu bisa hafal ayat demi ayat sesuai yang di targetkan.

Berikutnya ada siapa lagi ya yang mau khataman? Alhamdulillah insyaAllah berikutnya ada kak Tirta, Syifa, Shafa, Khairan, Khansaa, dan siapa lagi ya? ditunggu aja ya teman-teman yang lainya.

Paradigma pendidikan?

Paradigma Pendidikan.

Seiring perkembangan zaman yang terus mengalami perubahan, nampaknya paradigma pendidikan juga mengalami perubahan. Pertanyaanya perubahan paradigma tersebut condong ke arah lebih baik atau justru sebaliknya? seharusnya dengan semakin majunya pendidikan “Katanya” seharusnya bisa menjadikan kehidupan ini lebih baik, lebih damai, bukan sebaliknya justru perdamaian itu menjadi perpecahan, bahkan krisis multidimensi yang tidak ada ujungnya. Dan bisa kita lihat justru yang melakukan kejahatan-kejahatan besar (seperti korupsi) adalah mereka-mereka yang justru mendapatkan pendidikan tinggi. Nampaknya paradigma pendidikan bangsa ini harus dibangun kembali “kebenaranyaa”, kenapa?
Read more