Duduk Bersama Ulama
Kapan ada waktu luang bersama keluarga?
Dalam waktu luang itu apa yang biasanya kita lakukan?
Atau kita ajak kemana anak kita saat liburan?
Ketika kita mendapat pertanyaan seperti ini spontan kita menjawab, hari sabtu dan minggu baru bisa bersama keluarga,atau hanya saat malam hari atau mungkin satu bulam sekali. Kalau ditanya saat ada waktu bersama anak kita ngapain aja?,kita akan jawab ya…paling-paling becanda,makan malam bersama atau nonton tv bersama. Kalau liburan ya kita ajak jalan-jalan ketempat wisata,atau ke Mall untuk belanja. 😀
Jawaban-jawaban tersebut bukan jawaban yang salah,namun coba kita pikirkan. Bukankah waktu bersama keluarga adalah kesempatan langka?kesempatan emas?kenapa tidak kita manfaatkan untuk hal yang lebih bermanfaat?
Kapan waktunya orang tua dan anak kita belajar bersama dalam satu tempat yang sama?kita bisa ubah waktu luang kita menjadi waktu yang sangat dinantikan oleh semua orang dalam keluarga. Misalnya saja dengan belajar memasak bersama,atau menghafal Qur’an bersama,atau membersihkan rumah bersama,atau dengan menghadiri pengajian bersama.
Belajar memasak bersama akan mengajarkan kemandirian,kekompakan,kepercayaan. Kegiatan ini mungkin bisa digabung dengan kegiatan membersihkan rumah bersama,kita akan belajar membagi tugas,belajar membuat kesepakatan.
Menjadwalkan untuk rutin menghafal Qur’an bersama,,keren ya?hehehe…insyallah lebih manfaat apalagi diikuti seluruh anggota keluarga. Misalnya setiap ba’da Maghrib,atau Isya Seminggu dua kali. Berilah keteladanan,jika kita mengharapkan anak cinta Al Qur’an,maka ciptakan rumah yang cinta Al Qur’an. Kita mengharapkan anak kita menjadi anak sholeh,maka kita wajib menciptakan lingkungan keluarga yang soleh dimulai dari diri kita sebagai orang tua. Kenalkan dengan para solihin atau orang-orang yang soleh,duduk bermajlis bersama mereka,belajar bersama mereka.
Cintai Al Qur’an terlebih dahulu sebelum kita meminta anak kita untuk mencintai Al Qur’an. Dekat dengan para Ulama atau orang Sholeh insyallah akan memberikan banyak manfaat,diniatkan semata-mata karena Allah. Setuju?atau bahkan ada yang belum setuju,namun cepat atau lambat,sekarang atau nanti kita sendiri yang akan merasakannya.
Allah SWT mencintai majelis ilmu dan orang-orang yang duduk didalamnya,selama majelis mereka niatnya untuk Allah semata. Allah berfirman dalam Hadits Qudsi:
“Kecintaan-Ku wajib bagi mereka yang saling mencintai karena-Ku dan yang membuat majlis karena-Ku dan yang saling mengunjungi karena-Ku.”
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah berkumpul beberapa orang dirumah Allah. Mereka membaca Kitabullah dan mengkajinya diantara mereka,kecuali diturunkan kepada mereka ketenangan,dan mereka diliputi rahmat dan dinaungi Malaikat dan Allah menyebut mereka dihadapan makhluk yang berada disisi-Nya”
Sebagaimana Rasulullah SAW juga melarang mendebat ulama dengan debat yang batil.menyombongkan diri dihadapan mereka dan membanggakan diri dengan ilmu. Dari Jabir,Rasulullah SAW bersabda, “ Jangan belajar ilmu untuk membanggakan diri dihadapan ulama atau mengelabuhi orang-orang bodoh,jangan pula menyombongkan diri dimajlis. Barangsiapa melakukan yang demikian,maka baginya Neraka,.”
Rasulullah SAW menganjurkan untuk menghormati Ulama dan mengenal hak dan kedudukan mereka,sebagaimana sabda Beliau,” Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah adalah menghormati orang muslim yang sudah tua dan Penghafal Al Qur’an,dengan tidak berlebih-lebihan serta menyepelekan,dan menghormati penguasa yang adil”
Yuk renungkan bersama,kapan lagi waktu yang akan kita gunakan sebaik-baiknya untuk belajar bersama anak kita. Nikmati setiap detik kebersamaan dengan anak kita,karena yang berharga bagi anak kita adalah waktu kita bersama mereka.
Wallahualam bisowab….
Kebenaran datangnya dari Allah.
Sumber : Buku “ Cara Nabi Menyiapkan Generasi” Penulis Jamal Abdurrahman,dengan beberapa tambahan.
Hidup untuk belajar,belajar untuk hidup
Siti Yuliana