Gendong ….plus or minus?

Menggendong bayi mungkin merupakan salah satu seni merawat anak yang keberadaannya setua peradaban manusia. Meskipun belum ada studi yang mengupas tentang sejarah menggendong anak dari masa ke masa.namun sepertinya manusia pertama penghuni jagad ini telah menggendong keturunannya dalam proses perawatan dan pengasuhannya sehari-hari. Sepertinya memang menggendong anak adalah insting paling purba dari orang tua dalam konteks merawat.

Hasrat orang tua untuk menggendong anak sepertinya merupakan desain khusus dari Allah. Naluri alamiah pemberian Allah yang melekat yang dijadikan modal dasar manusia untuk mengaktualisasikan kasih saying kepada buah hati. Tanpa aktifitas ini sangat sulit dipercaya jika ada orang yang mengatakan cinta pada anakknyatapi ia tidak pernah atau jarang menggendong anaknya.
Yok ,Belajar bersama,sebenarnya apasih manfaat dari aktifitas menggendong ini:
 Masa bayi adalah masa ia memasuki attachment alias tahap kelekatan pada orang tua. Salah satu cara membangun kelekatan tersebut adalah dengan menggendongnya. Jika tahap ini anak berhasil melaluinya dengan baik maka akan tumbuh basic trust pada dirinya. Ini membuatnya mudah menaruh kepercayaan pada orang tua dan orang-orang sekitar. Berbekal ini anak akan tumbuh menjadi pribadi yang hangat dan penuh percaya diri.
 Menggendong bayi akan membangun rasa man dan nyaman.
 Menggendong bayi memungkinkannya untuk melihat sekeliling.
 Menggendong dapat melindungi bayi. Meskipun bayi senang bereksplorasi namun masih ada beberapa hal yang baru yang kadang membahayakan anak kita,yang kadang juga menakutkan dan membuat kaget.
 Mempermudah bayi dalam berkomunikasi dengan orang tuanya.
Dengan alasan inilah menggendong bayi menjadi kegiatan yang penting,namun ada juga ternyata orang tua yang tidak mau menggendong anaknya dengan alasan nanti dia menjadi anak yang manja. Lihat kondisi anak,seorang anak yang baru saja menerima sutikan imunisasi atau jatuh tentu ia membutuhkan gendongan sebab baru saja ia mengalami peristiwa yang membuatnya sakit,takut dan secara psikologis ia membutuhkan rasa aman.
Atau adapula contoh dari orang tua yang over protektif terhadap anaknya ,dengan alasan kasihan kalau ditaruh dikarpet,babybox atau dilantai maka selalu dalam gendongan. Padahal ada beberapa bahanya juga jika anak terlalu sering berada dalam gendongan.
Antara lain:
 Seorang bayi yang terlalu sering digendong akan membuatnya malas untuk bergerak. Tentunya kondisi inilah yang menyebabkan anak tertinggal dalam kemampuan motoriknya yang seharusnya sudah dimiliki dalam usia tertentu.
 Bayi yang terlalu banyak digendong cenderung berkembang menjadi anak yang pasif. Kepasifan ini bukan tidak mungkin berlanjut hingga dewasa. Ia menjadi orang yng peragu dan penakut untuk mencoba hal-hal yng baru.
 Secara psikologis kebiasaan menggendong tanpa alasan yang jelas akan membuat anak menjadi manja dan tidak mandiri.
 Dilihat dari sisi kesehata,bayi yang terlampau sering digendong tidak leluasa bernafas. Sebaliknya bayi yang diberi kesempatan untuk bergerak bebas akan terangsang kemampuan otaknya,menunjang anak untuk tumbuh menjadi bayi yang sehat dan dengan daya tahan tubuh yang kuat.

Yap,kita percaya bahwa menggendong mempunyai nilai plus dan minusnya,namun jangan sampai menjadikan nilai plus dalam menggendong anak bergeser menjadi nilai minus karena terlalu sering menggendong tanpa alasan yang jelas.

Sumber : Buku “ Alhamdulilah anakku nakal” Penulis Miftahul Jinan

Hidup untuk belajar,dan belajar untuk hidup.

Lia al Faruq