“Kisah Doktor kecil”

Husein Tabataba’i

Gedung bergaya Victoria itu berdiri dengan anggun diteduhi oleh pepohonan oak berusia tua. Suasana asri bealaskan rumput hijau bermandikan warna – warna pastel yang menghiasi gedung itu pastilah memberikan kesegaran pikiran kepada para siswa dan mahasiswa yang menuntut ilmu didalamnya. Right ,gedung itu bernama Hijaz College Islamic University, terletak dijantung wilayah kerajaan Inggris,sekitar 32 kilometer dari kota Birmingham. Digedung itulah,pada bulan Februari 1998,seorang bocah cilik berusia 7 tahun menjalani ujian doktoral. Lelaki cilik ini berasal dari sebuah negeri yang sangat jauh,Negeri Persia. Dinegerinya sendiri ia sudah sangat terkenal sejak umur 5 tahun.

Kini disebuah negeri peradaban Barat ia menjalani ujian selama 210 menit,dalam 2 kali pertemuan. Ujian yang harus dijalaninya meliputi 5 bidang : menghafal Al Qur’an dan menerjemahkannya kedalam bahasa ibu,menerangkan topic ayat Al Qur’an,menafsirkan dan menerangkan ayat Al Qur’an dengan menggunakan ayat lainnya dari Al Qur’an,bercakap-cakap dengan menggunakan ayat-ayat Al Qur’an,dan metode menerangkan makna Al Qur’an dengan isyarat tangan.
Setelah ujian selesai.tim penguji memberitahukan bahwa nilai yang berhasil diraihnya adalah 93. Menurut standar yang ditetapkan Hijaz College Islamic University, peraih nilai 60-70 akan diberi sertifikat diploma,70-80 sarjana kehormatan,80-90 magister kehormatan,dan diatas 90 akan diberi gelar doctor kehormatan (honoris causa). Tepat pada tanggal 19 Februari 1998.lelaki cilik ini menerima ijazah Doktor Honoris Causa dalam bidang “ Science of The Retention of The Holy Qur’an” .
Sejak usianya 5 tahun,Husein sudah terbiasa tampil dilayar televise iran. Foto-fotonya dijual ditoko buku,majalah,Koran,bahkan dalam bentuk poster atau stiker. Selain tampil ditelevisi Husein biasa tampil dimajlis Qur’ani baik didalam maupun diluar negeri. Dimajlis-majlis itu selalu berulang,para hadirin yang datang selalu mengujinya dengan berbagai cara dan akan berakhir dengan bacaan shalawat,tanda ketakjuban mereka.
Seseorang pernah bertanya padanya,”Bagaimana pendapatamu tentang budaya barat?” Husein menjawab dengan ayat Al Qur’an,,” (Mereka) menyia-nyiakan shalat dan memperturutkann hawa nafsunya.”( QS.19.59)
Seseorang lain bertanya lagi,” Apa yang dilakukan Imam Khomeini terhadap Iran? Husein kembali menjawab dengan ayat Al Qur’an,”(Dia)membuang dari mereka beban –beban dan belengggu yang ada pada mereka.”(QS.7 :157)
Ada seorang yang lain lagi bertanya.”Coba sebutkan ayat mengenai dirimu sendiri.” Husein menjawab.” Sesungguhnya aku dapat melihat apa yang kamu selkalian tidak dapat melihat,”(QS.8:48), “Sesungguhnya aku takut kepada Allah”
Subhanallah,bahagianya bisa memiliki anak seperti Husein Tabataba’i,anaknya saja sudah sehebat itu pasti orang tuanya

Diambil dari Buku”Doktor cilik” karya Dina Y Sulaeman