“Mari belajar disiplin dalam mendisiplinkan anak.”

Setiap hari terdengar kegaduhan dalam rumah Ibu Ani. Kegaduhan ini bersumber pada kemarahan Ibu Ani kepada Dani ,anak laki-laki keduanya. Penyebabnya adalah Dani tidak mau sesegera mungkin pergi mandi. Tak jarang hal ini berlangsung setiap hari saat pagi dan sore hari. Ibu Ani akan selalu menggendong Dani masuk kamar mandi,dan seperti biasa Dani akan terus menerus menangis sampai selesai mandi.
Wah seru ya,,jika setiap hari seperti ini…heheheh… 😀 . Tapi apa iya kita sebagai orang tua mau hal ini terjadi setiap hari???(Tanya pada rumput yang bergoyang……hehehe… : D). Apalagi kalau hari libur ya….hehehehe..Yuk belajar.

Ternyata ada beberapa dasar yang perlu kita pelajari untuk mendisiplinkan anak,dan yang sebenarnya paling utama adalah konsistensi atau bahasa jawanya Istiqomah.
Point 1. Tentukan perilaku khusus yang ingin dirubah
Hendaknya disampaikan dengan mengaitkan hal-hal yang nyata. Misalnya jangan hanya mengatakan kepada anak untuk menjadi “rapi”,tetapi bisa dengan sambil menjelaskan bahwa kita sebagai orang tua ingin agar anak kita membereskan mainan sebelum ia pergi.
Point 2. Katakan dengan tepat apa yang kita inginkan.
Contoh : Jika menginginkan anak berhenti merengek ketika menginginkan sesuatu,hendaknya kita tunjukkan cara meminta yang baik pada anak.
Point 3. Puji anak jika ia telah melakukan perintah kita.
Biasakan untuk memuji yang dilakukan anak,jadi bukan sekedar memuji. Misalnya “Kakak sudah hebat ya,bisa mandi sendiri tanpa disuruh”. Pusatkan perhatian pada perilaku anak,karena perilaku itulah yang akan dikendalikan.
Point 4. Tetaplah memuji jika perilaku yang baru memerlukan dukungan dan pujian.
Point 5. Hindari adu kekuatan dengan anak-anak.
Gunakan taktik atau siasat untuk menghindar dari pertengkaran antara orang tua dan anak. Contoh,jika kita menginginkan anak kita tidur lebih awal,coba gunakan teknik mengalahkan waktu. Cara ini mengalihkan wewenang orang tua kepada benda mati. “Ya sudah kalau kakak sekarang masih ingin main,tapi coba yuk nanti bisa tidur saat jarum jam nya yang pendek tepat diangka 9”.
Point 6. Lakukan Pengawasan.
Melakukan pengawasan terhadap anak tentu harus terus menerus,namun hal ini bukan berarti orang ua harus menemani sepanjang hari. Ketika anak sedang bermain,maka yang dipantau adalah waktu bermainnya,atau dengan siapa anak kita bermain. Hal ini akan sangat membantu anak untuk mempelajari kebiasaan bermain dengan waktu yang terbatas. Tentunya butuh konsistensi oleh orang tua,jadi bukan hanya anak saja yang sadar waktu.
Point 7. Jangan mengingatkan anak pada perbuatan yang terdahulu.
Semua orang tidak suka jika perbuatan salahnya terdahulu diungkit-ungkit,hal ini juga sama dialami oleh seorang anak. Sebab dengan mengungkit ini justru akan semakin meningkatkan perilaku buruknya.
Ada 7 Point yang perlu kita pelajari,nah tinggal kita sebagi orang tua belajar untuk mengaplikasikannya. Dan yang paling utama dan pertama adalah selalu mendo’akan dan istiqomah membimbing.
Dikutip dari buku “ Disiplin pada Anak” Penulis Dr. Rose Mini A.P.,M.Psi. Kemendikbud. Dengan beberapa tambahan.
“Terus hidup dengan belajar”
Siti Yuliana