PAGELARAN LIMOLASAN KE -96 SD QUR’AN HANIFAH
“Ngono Yo ngono Ning Ojo ngono”
Senin, 20 Desember 2021
Gitu ya gitu, tapi jangan kaya gitu.
Menurut moderator Ustad Azazin, kalau sudah diberi fasilitas maka jangan dikufuri intinya harus dijaga amanahnya.
Banyaknya masukan dari diskusi buah pemikiran dari beberapa peserta. Diantaranya :
Ada Ungkapan ini pun mengingatkan ketika waktu kecil diingatkan sama orang tua, ngono Yo ngono tapi Ojo koyo ngoo, nakal Yo nakal tapi jangan kelewat nakal, Ojo kebablasan. Nakal kita tau batas dalam bertindak sehari-hari. Kewajiban ortu mengingatkan kita kita agar tidak berlebihan..
Mengaca zaman sahabat Abu Darda pernah mengantar lamaran Salman, Salman di tolak dan dari pihak keluarga menolak Salman tetapi menerima Abu Darda menjadi calon menantu kami. Ini contoh ngono Yo ngono tapi Ojo ngono..
Dalam Hadits diriwayatkan “almuslimu ahli muslim”
Seorang muslim itu saudara bagi muslim lainnya..
Ini bahasa kita sehari-hari. Kita lama kelamaan kehilangan sejarah dari leluhur..Kita punya budaya yang tujuannya untuk menasehati.
Kalau mau bilang jangan sombong, gak mungkin kita bilang langsung Maka kita pakai istilah ngono Yo ngono tapi Ojo ngono, ini budaya literasi Jawa. Ini adalah bagian wisdom dari leluhur. Misal ada contoh pantun, guridam dan lain sebagainya.
Diskusi ini ditutup dengan ungkapan dari Ketua Yayasan “ngono yo ngono, ning ojo ngono berarti kalau senang yo jangan berlebihan begitupun kalau susah juga jangan berlebihan”