Ajarkan kegagalan pada anak

“Sepulangnya dari sekolah, Fian tertunduk lesu. Entah apa yang ada                     difikirannya,sepertinya ia melewati hari ini dengan berat,mungkin marah  atau mungkin yang lainnya. Terjadilah perbincangan yang seru antara Fian dan mamanya.”

Fian     : Ma,tadi  disekolah ada lomba.(lesu)

Mama  : oh ya? lomba apa sayang?

Fian     :Banyak Ma,ada menata menara,lempar bola,ada balap karung ,pokoknya banyak deh ma.

Mama  : Terus Kakak menang lomba apa?

Fian     : Gak ada yang menang.(lesu)

Mama  : Loh kok bisa?dari banyak lomba,kakak gak ada yang menang?(nada tinggi)

Fian     : (membela diri) Yah Mama,kan temen-temen yang lain lebih jago,kelompoknya kompak,trus kelompokku pada gak jelas.

Mama  : ……………………………………………………………….

 

Cuplikan dialog diatas hanya sedikit dari sekian banyak dialog yang mungkin akan terjadi antara orang tua dan anak sepulang sekolah.Entah dialog tentang keberhasilannya dalam ulangan,atau kejahilannya pada teman,atau mungkin kegagalannya melewati hari saat disekolah.Tinggal kita sebagai orang tua akan menjadikan dialog itu sebagai sarana membangkitkan motivasi atau malah melemahkan dirinya.

Karena memang memberikan motivasi pada anak dengan melihat kesuksesan/menang serta kegagalan dalam persepektif yang benar itu bukan hal mudah. Kadang kala kita sebagai guru dan orang tua sering mengkritik atau bahkan menghukum ,dengan harapan si anak akan merubah dirinya menjadi lebih baik.

Tetapi yang wajib kita ketahui adalah bahwa masa kanak-kanak dan remaja adalah masa-masa penting membangun kepercayaandiri. Rasa percaya diri mereka masih sangat rapuh,apa jadinya nanti kalau kita sering mengkritik,menyalahkan apalagi menghukum.

Kita sebagai orang dewasa wajib terus belajar tentang semua hal,apalagi tentang kehidupan. Mengajarkan kegagalan pada anak sejak kecil juga penting. Menyadarkan pada anak bahwa semua orang pasti pernah kalah,pasti pernah gagal dan bahkan orang – orang hebat dunia juga mereka pernah merasakan kekalahan dan kegagalan.

Bukankah kita kenal kisah hidup seorang Thomas Alpha Edison,yang ribuan kali gagal dalam eksperimennya menciptakan lampu pijar. Namun tidak putus asa,nyatanya kehebatan usahanya sekarang bermanfaat bagi banyak orang. Atau lihat saja kisah dari Einstein yang sampai dikeluarkan dari tempatnya sekolah karena memang cara belajarnya yang berbeda,sebab mereka memang luar biasa.

Yuk bangun rasa kepercayaan diri anak kita dengan banyak hal,sekalipun itu sebuah kegagalan.Karena bisa jadi kegagalan itulah yang membuat seorang anak menjadi lebih kuat dan hebat dari yang kita bayangkan.

 

Dikutip dari Buku “Menyemai Benih Karakter” Penulis Ratna Megawangi dengan beberapa tambahan.

 

 

“Teruslah  hidup dengan belajar”

By Siti Yuliana