Anak aktif??siapa takut?
Proses partumbuhan anak yang baik tentu merupakan idaman semua orang tua. Banyak diantara kita mengharapkan anak kita menjadi anak yang manis,penurut,tidak banyak tingkah,kalem ,,hehe,,,(biar kita gak kecapekan nuruti ini itunya anak). Uh…apa iya anak yang seperti itu benar-benar idaman kita sebagai orang tua?
Keluh kesah dari seorang Mama yang sedikit gemas karena anak nya bikin capek setiap hari katanya…heheheh.
B :Bagaimana kabarnya kak Rere ini Ma?kalau dirumah bisa belajar?
M :Aduh,,Bundaa…gimana mau belajar,disuruh duduk diem aja gak bisa. Muter-muter terus. Kapan baca buku dan yang lainnya Bund?
B :Namanya juga anak-anak Ma,,,masih dalam tahap perkembangan dan pertumbuhan.
M :Iya Bund,,tapi kan saya kualahan ngatasinya. Mainan berantakan,lari kesana kemari,saya pengennya anak saya ini mbok kayak yang lain,kalem,gak terlalu aktif,biasa gitu loh Bunda.
B :hehehehehe……… :D. Kalau gak ada gemes-gemesnya sama anak gak seru kali Ma,jadi orang tua. Kalau anak aktif bergerak justru memang perkembangannya bagus itu Ma. Konsentrasi bagi anak memang masih sulit,menurut Cole ada formula tentang kemampuan konsentrasi anak ,yaitu satu menit untuk setiap umur anak,plus dan minusnya juga satu menit.
M : Oh gitu ya Bunda..
B : Sekarang kita lihat berapa umur Kak Rere?Sekitar 6 Tahun ya Ma?
M : iya Bunda,,6 tahun Juli kemarin.
B : Nah, berarti kemampuan konsentrasinya sekitar 5 sampai 7 menit. Setelah masa itu dia membutuhkan gerakan,nyanyian atau mungkin yang lain,karena mungkin dia sudah merasa jenuh.
M :Tapi Bunda,,dia kan harus mengejar kemampuan akademik seperti anak-anak yang lain.
B : Tidak perlu Khawatir Ma. Kalau psikologisnya sudah siap dan matang dia juga akan sama seperti yang lain atau bahkan dia akan lebih cerdas dari yang lain. Charles Darwin pernah melakukan penelitian tentang ukuran otak kelinci yang dipelihara dikandang ternyata lebih kecil dari otak kelinci yang hidup dialam liar. Sebab ternyata gerak tubuh itu merangsang perkembangan otak anak.
M : Tapikan kalau belajar harus lama Bunda,hafalannya banyak,membaca juga kan perlu Bunda.
B : Belajar itu tidak harus selalu duduk rapi Ma. Dan juga jangan ciptakan suasana seolah-olah belajar itu harus hanya diam,duduk rapi,membaca,atau hanya mendengarkan ya Ma..Karena efeknya akan mematikan minat belajar mereka. Mereka akan bosan,malas,tidak kreatif dan pasif karena yang sudah tertanam dalam dirinya yang namanya belajar itu duduk diam,mendengarkan itu.
M : Terus saya harus bagaimana Bunda?
B : Tetap temani dia saat bergerak,belajar sambil bergerak juga tetap bisa. Tidak lupa motivasi dan arahkan juga contoh belajar yang baik. Yang perlu diperhatikan adalah aktifnya si anak yang tidak terkontrol,mungkin mukul teman yang lain,atau yang lainnya. Kalau bagi kami sebagai Bunda guru,selama aktifnya itu terkendali itu bukan masalah kok Ma. Jaga anak kita dari tontonan televisi yang kurang mendidik,menghindarkan pertengkaran didepan anak kita,jangan berbicara kasar pada anak kita.
M : …………………….
B : Dinikmati saja Ma,,,capeknya jadi orang tua itu pahala. Banyak yang berharap dikaruniai anak,tapi mereka belum diberi. Tetap belajar menjadi orang tua,pendidikan bukan hanya urusan disekolah namun yang terpenting adalah dirumah.
M : Iya Bunda,,terima kasih ilmunya.
B : Sama- sama Ma,saya juga sedang belajar.
“Melarang anak banyak bergerak = Melanggar hukum alam”
Kita ini kadang suka aneh ketika jadi orang tua. Saat anak bayi,kita ajak bercerita,bernyanyi,bercanda. Setelah sedikit tumbuh,kita ajari dia merangkak,kita motivasi dia untuk terus dapat berdiri. Setelah berdiri kita ajari dia berjalan,setiap hari dimotivasi agar tidak takut jatuh,,eh setelah dapat berjalan,berlari berbicara kita suka gak mau repot. Anak lari,,kita larang,anak ngoceh cerita ,kita suruh diam. Dia belajar mengenal banyak hal dengan caranya,kita sebut dia hiperaktif,nakal,atau sejenisnya. Padahal ada anak yang kelewatan pendiamnya juga ada orang tua yang bingung.
Kalau ada anak yang perubahannya,saat sebelum sekolah adalah aktif,semangat,ceria,kreatif. Namun setelah masuk pada salah satu sekolah SD atau sejenisnya menjadi anak yang pasif,diam,tidak berani,tidak mandiri,tidak kreatif itu artinya sekolah membuat dia kehilangan kreatifitasnya.
Don’t worry ..punya anak aktif mereka itu keren lo..
Wallahu’alam Bisshowab…Kebenaran datangnya dari Allah.
Sumber : Buku-buku Ratna Megawangi.
“Hidup untuk belajar,belajar untuk hidup”
Lia al faruq