Reportase Khataman Kak Tirta
Sumber logika dari iman, Alhamdulillah siapa yang tidak suka kalau anak-anak kita bisa hafal Al-Qur’an? siapa yang tidak mau ketika di akhirat kelak anak kita memberikan mahkota yang bercahaya kepada kita orang tua? siapa yang tidak mau mendapat syafaat dari Al-Qur’an? tentu sebagai orang muslim kita semuanya akan berharap bisa mencapai hal tersebut. Tapi pertanyaan berikutnya, mau kah kita menyekolahkan anak-anak kita menjadi penghafal Al-Qur’an? adakah yang serius mendidik anaknya menjadi penghafal Al-Qur’an?
Sengaja kami pancing pertanyaan diatas sebagai pemicu apa kita hanya sebatas menggunakan logika atau logika itu bersumber dari iman.
Seperti kita ketahui tujuan pendidikan kita saat ini sudah sangat jauh melenceng, yaitu sekolah biar kelak jadi orang sukses “Kaya” sehingga tak heran kita sering menjumpai kasus korupsi itu pelakunya adalah orang-orang terdidik. Sungguh kekacauan luar biasa ketika kemaksiatan itu dilakukan oleh orang terdidik.
Kenapa arah pendidikan bisa menjadi melenceng? karena yang kita gunakan hanya sebatas logika, sehingga yang muncul hanya bersifat transaksional. Sekolah yang tinggi agar bisa jadi pegawai, sekolah yang tinggi agar bisa jadi direktur, sekolah yang tinggi agar bisa jadi DPR dan seterusnya yang tujuan akhirnya agar bisa jadi kaya “materi”.
Berbeda jika logika itu berasal dari iman, yang penting sekolah mencari ilmu. TITIK. Yang tujuan akhirnya adalah kebijaksanaan hidup. Sama ketika muncul pertanyaan kenapa sekolah kog menghafalkan Al-Qur’an? bagaimana nanti masa depanya? ketika sudah muncul iman sebagai sumber logika tentu pertanyaan kekawatiran itu akan mudah dengan menjawab Allah yang akan menjamin masa depan anak saya.
Alhamdulillah, tanggal 30 Januari 2016 di kediaman pak Heru orang tua dari kak Tirta telah menyelenggarakan syukuran khataman Al-Qur’an juz 30. Dalam sambutanya tokoh masyarakat setempat pak AS Triyono mengatakan, disaat dunia anak-anak sekarang yang sangat mengawatirkan seperti penggunaan teknologi yang tidak pada tempatnya menjadikan ancaman serius bagi generasi bangsa ini, tetapi Alhamdulillah hari ini kita menyaksikan bersama masih ada lembaga pendidikan yang fokus pada Al-Qur’an sehingga usia yang masih kecil, masih SD sudah bisa hafal juz 30.
Barakallah buat kak Tirta dan keluarga semoga selalu istiqomah, selanjutnya sambutan sekaligus maidhoh khasanah dari ustad Izza Ulumuddin Asofi, beliau mengatakan bahwa acara malam ini Alhamdulillah senantiasa di berkahi oleh Allah, karena kita lihat dari sore sepertinya akan turun hujan tetapi selama kak Tirta khataman hujan dialihkan ke desa lain sehingga khataman ini bisa berjalan dengan lancar.
Setelah acara khataman selesai, acara ditutup dengan ramah tamah seketika itu juga hujan turun yang menandakan rahmat Allah langsung turun membasahi tanah-tanah sekitar area khataman.
Barakalllah ya kak semoga istiqomah dalam kebaikan ini 😀