ini karyaku…..
“aduh kakak,temboknya kenapa jadi begini?banyak sekali gambar dan garisnya….?
“hehehe,,,,bagus kan ma?jadi rumah kita banyak hiasannya ma.
“hhhmmmmrrmmmmm………..(bukannya bikin bagus kak,tapi bikin gak karuan)….
Kita pasti gemas ketika tahu tembok rumah kita sudah penuh dengan hasil karya anak kita,hahaha,,,alias penuh coretan. Sampai kita bingung bagaimana cara mengatasinya. Nah perlu kita ketahui bahwa ada beberapa penyebab ,mengapa anak-anak cenderung melakukan corat coret ditembok daripada dikertas atau buku.
a. Anak –anak dengan daya fantasi dan imajinasi yang tinggi seolah menjadikan semua objek yang ada didekatnya dan dilihatnya akan disulap menjadi sosok benda atau tokoh yang ia imajinasikan.
b. Tahapan perkembangan motorik anak ,baik kasar maupun motoric halus
c. Menuangkan imajinasi bagi anak tidak harus di planning secara rapid an harus menunggu waktu yang tepat. Spontanitas adalah ciri anak dalam menuangkan daya imajinasinya. Hal inilah yang mendorong anak untuk memanfaatkan apasaja yang ada di dekatnya.
d. Ukuran gambar dan tulisan “abstrak” yang besar-besar disamping karena perkembangan motoric halus pada anak,juga disebabkan karena anak merasa perlu untuk ‘hasil karyanya “dilihat dan diketahui oleh orang lain. Sikap ini dipicu oleh perilaku anak yang senang jika diperhatikan,dipuji dan dihargai oleh orang lain. Untuk itu mencorat – coret tembok adalah bagian dari cara anak untuk mencari perhatian dari orang lain dan pengakuan social (lingkungan sekitar) terhadap keberadaan dirinya.
e. Menurut Neurolog,pada usia anak-anak,perkembangan otak emosi jauh lebih awal dan pesat dari pada otak rasional,sehingga tingkah laku kreatif pada anak lebih berkembang dan menonjol. Kemampuan memanfaatkan media apapun sebagai sumber inspirasi dan kesanggupan mencari terobosan untuk mengekspresikan idenya adalah indicator dari pikiran kreatif.
Nah setelah tahu apa penyebabnya,kita wajib tahu juga solusinya. Biar gak pusing setiap hari,,hehehhehe…
Ada beberapa hal yang bisa dicoba diantaranya:
a. Mewadahi aksi kreatifnya dengan menyediakan media papan tulis (white board) atau kertas lebar yang bisa dipasang ditembok ,disekitar ruang “belajarnya”(baca:bermain),beserta spiodol warna ,crayon atau stempel serta alat tulis lainnya.
b. Mengawal anak hingga tuntas perkembangan motoriknya. Rasulullah SAW, berpesan untuk mengajarkan anak kita berenang,berkuda dan memanah. Nah kita bisa luangkan waktu untuk menemani anak kita berenang,berkuda dan memanah. Berkuda bisa dimaknai dengan keterampilan mengendarai baik roda dua atau roda empat sesuai usianya. Sepeda kecil roda 4,roda 3 sampai roda 2. Sedangkan keterampilan memanah bisa direpresentasikan dengan berlatih menembak.
c. Setia untuk mengingatkan kebersihan dan keindahan tempat tinggal. Beri contoh nyata dengan mengajak anak kearea game untuk melihat dan “manikmati” area game yang bersih dan indah di Mall.
d. Ajari anak kita dengan kedisiplinan mengambil mainan dan mengembalikannya pada tempatnya.
e. Usahakan selalu awasi dan latih membuang sampah pada tempatnya dan ajak anak untuk membantu kita membersihkan rumah dan perabotannya.
f. Sediakan ruang khusus untuk mengapresiasikan hasil karyanya untuk dipajang,ditempel ditempat yang ia sering berada disana serta sebagian anggota keluarga bis auntuk melihatnya. Hal ini bisa dilakukan segera bila sudah melakukan perjanjian dengan anak kita.
g. Temani dan ajarai anak kita untuk menuangkan ide melalui alat tulis,kertas dan buku sebagai medianya.
Selamat mencoba,selamat menjadi orang tua yang bijak,jadikan kreatifitas anak kita sarana untuk kita belajar juga.
Sumber : buku Miftahul Jihan “ Alhamdulilah anakku nakal”
Wallahualam bishshowab,kebenaran datangnya dari Allah
Hidup untuk belajar,belajar untuk hidup.
Lia Al Faruq