Memadukan kembali yang telah diceraikan oleh sekulerisme

Assalamualaikum.Wr.Wb

Apakabar hari ini?

Apakabar pendidikan Indonesia hari ini?

Semoga Allah  memberikan kita petunjuk, menuntun, dan menfasilitasi kita untuk senantiasa berjuang untuk kebaikan dunia pendidikan di negara tercinta kita ini.

Sengaja di hari sepesial ini, hari pendidikan nasional kami mencoba menulis sebuah artikel yang bertema “Memadukan kembali yang telah diceraikan oleh sekulerisme”. Kenapa tema ini kami munculkan? karena permasalahan yang muncul diberbagai sektor kehidupan di negri ini yaitu pola pikir yang salah, sehingga mengakibatkan perilaku sebagai output yang dipikirkan juga salah. Contoh pernah dengar orang bilang seperti ini “sudah tidak usah bawa nama-nama agama segala, yang penting LPJ bisa jadi” atau pernah menjumpai oarang yang rajin wiridan tetapi dimasyakat tidak pernah bersosialisasi?.

dua contoh diatas bisa manggambarkan terjadinya suatu pemisah yang menimbulkan masalah, seakan bahwa agama itu tempatnya hanya di masjid saja, kalau sudah keluar ya jangan bawa agama lagi. Maka ketika kita lihat kasus-kasus besar seperti korupsi, nepotisme, terorisme, dan lain sebagainya karena bermula dari pola pikir tersebut.

kenapa pola pikir tersebut bisa muncul? kalau diruntut dari sejarah sangat panjang, kita langsung saja bahwa pola pikir tersebut sering disebut sebagai sekulerisme. secara gampangnya sekulerisme memisahkan antara hubungan manusia dengan Tuhan (agama) dan hubungan manusia dengan yang lain. Jadi agama dianggap sebatas hubungan manusia dengan Tuhan saja.

Padahal dalam Islam, agama itu melingkupi semua yang ada dimuka bumi ini bahkan diluar bumi sekalipun, mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar semuanya ada didalam agama. Bahkan agama merupakan pendidikan terbaik agar kehidupan manusia juga mendapatkan tempat yang terbaik.

Pertanyaanya dimana kehidupan manusia tanpa ada aturan agama?

bahkan dalam agama Islam, pergi ke toilet untuk buang air kecilpun ada aturanya, tidak sebatas aturan saja tetapi dibalik aturan tersebut ada tujuan dan manfaat untuk kemuliyaan orang yang mengikutinya. bayangkan kalau seandainya semauanya sendiri, buang air kecil disembarang tempat misal ditempat umum tanpa ada penutup? apa yang terjadi? bisa-bisa orang tersebut akan menjadi rendah dihadapan orang lain.

Begitulah agama menjadi pembelajaran yang terbaik bagi orang-orang yang mau mengikutinya, smoga dihari pendidikan nasional ini kita untuk senantiasa taat pada pendidikan agama kita karena memang didalamnya terdapat pembelajaran yang nyata untuk manusia.