Kenali Diri sendiri
“Halakam ruuun lam ya’rif qadrahu”
(Hancurlah seseorang yang tidak mengetahui kadar dirinya)
Yuk ambil kaca,,hehehe…. Berkaca untuk introspeksi diri. Ada hal yang terkadang kita sendiri tidak tahu apa kekurangan kita,apalagi menyebut kelebihan kita. Sekalinya ada yang bisa nyebut kelebihan diriya sendiri,tumbuh benih kesombongan. Namun ada juga orang hanya bisa melihat kekurangan –kekurangan dalam dirinya,sehingga tumbuh rasa rendah diri.
Tinggal cara kita saja bagaimana menyikapi karunia yang Allah berkan ini,berupa kekurangan dan kelebihan. Untuk bisa melihat potensi yang ada didalam diri kita,sebenarnya kita hanya perlu memetakan kekuatan dan kelebihan diri sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya. Peta diri ini dapat dijadikan gambaran diarena mana kita unggul,dan arena mana kita kalah.
Membuat peta potensi diri bisa dilakukan dengan sedehana. Mulailah dengan menuliskan disecarik kertas keterampilan,sikap,pengetahuan yang secara umum kita miliki. Tuliskan juga hal-hal yang menjadi kelemahan kita. Nah dari tulisan sederhana itu kita dapat melihat diri kita sendiri.
Mulailah dengan mengembangkan berbagai keterampilan dan pengetahua yang menjadi kelebihan kita. Perkuat dan perdalam keterampilan tersebut sehingga kita sangat menguasainya. Dengan mengetahui keterampilan dan pengetahuan secara lebih dalam ,kita akan sangat terbantu dalam meraih kesuksesan.
Menjadi professional tentu akan bisa kita raih jika kita terus memperdalam keterampilan dan pengetahuan tentang bidang tertentu. Proses itu akan terus berjalan dan semakin unik keahlian yang kita miliki akan semakin dicari dan dibutuhkan oleh masyarakat.
Sekarang tugas kita adalah melihat potensi apa yang ada didalam diri kita yang bisa diarahkan menuju kesana. Apakah kita punya potensi olah raga?dalami saja semua hal tentang olah raga,misal tinju,bola,karate atau yang lainnya.
Lalu bagaimana dengan kelemahan kita?apakah kita juga perlu berkonsentrasi utuk melakukan segala upaya demi mengurangi kelemahan diri kita? Dalam hal kelemahan diri,yang perlu kita lakukan adalah menyadari bahwa kelemahan tersebut adalah bagian dari hidup kita yang tak terpisahkan. Prioritas kita dalah mengembangkan kelebihan yang kita miliki,sekaligusbisa sedikit demi sedikit mengurangi kelemahan yang ada.
Tetapi jika waktu kita habis untuk mengembangkan kelebihan kita,biarkanlah kelemahan itu menjadi sisi manusiawi dalam diri kita. Yang terpenting adalah kelemahan tidak menjadikan kita terhambat untuk maju.
Orang akan mengatakan kita ahli jika kita suda sangat menguasainya,sampai-sampai semua orang harus bertanya pada kita. Kita tidak perlu merangkap menjadi 3 ahli,cukup 1 saja untuk focus mengembangkan. Tak perlu malu jika kita dijugje tidak bisa fisika,tapi kita ahli bahasa,sampai semua bahasa kita lincah.
Yuk focus,kenali diri,kembangkan potensi.
Wallahu’alam bishshowab.
“Hidup untuk belajar,belajar untuk hidup”
Lia Al Faruq